Pancang rumpuk dan stacking

A. Pemancangan Rumpuk

Pemancangan rumpuk dilakukan apabila seluruh kayu sudah dicincang. Lokasi pancang rumpukan nantinya dijadikan dasar gawangan mati pada saat pancang tanam.

Kegiatan merumpuk dilaksanakan dengan mengumpulkan atau menata cabang dan ranting yang telah dipotong dikumpulkan dari kayu yang lebih besar. Perumpukan dibuat memanjang Utara – Selatan agar dapat diterpa panas matahari dan cepat kering, jarak antar rumpukan dibuat 50 – 100 meter tergantung kerapatan pohon yang ditumbang dan keadaan areal.

Mekanisme:

  1. Pancang jalur rumpukan dipasang di jalur rencana rumpukan batang dan berada di gawangan mati
  2. Tinggi pancang 4 m dan harus dipasang bendera putih supaya mudah dilihat oleh operator alat berat. Setiap jarak ± 50 m diberikan pancang pembantu sehingga terdapat 6 – 8 pancang pembantu dalam jaluran
  3. Pada jarak 150 m dibuat tanda tidak boleh dirumpuk karena akan digunakan sebagai jalan kontrol dengan lebar ± 4 m.
  4. Posisi alat berat berada di gawangan hidup, kegiatan pengumpulan atau perumpukan kayu diatur dalam gawangan mati sejauh ± 2,5 m dari radius pohon sawit dan harus diletakkan rata di permukaan tanah
  5. Top soil diusahakan seminimal mungkin terkikis oleh pisau buldozer, posisi pisau diatur ± 10 cm di atas permukaan tanah dan/atau pisau dipasang gigi.

Membersihkan sisa-sisa potongan untuk dikumpulkan di jalur rumpukan secara sistem mekanis, Perun dengan menggunakan buldozer dan/atau excavator merupakan kegiatan merumpuk kayu hasil imasan dan tumbangan pada gawangan mati sejajar baris tanaman dengan arah Timur – Barat

B. Perun mekanis

Perun dengan menggunakan buldozer dan/atau excavator merupakan kegiatan merumpuk kayu hasil imasan dan tumbangan pada gawangan mati sejajar baris tanaman dengan arah Timur – Barat

Pelaksanaan perun mekanis

  • Posisi alat berat berada di gawangan hidup, kegiatan pengumpulan atau perumpukan kayu diatur dalam gawangan mati sejauh ± 2,5 m dari radius pohon sawit dan harus diletakkan rata di permukaan tanah
  • Top soil diusahakan seminimal mungkin terkikis oleh pisau buldozer, posisi pisau diatur ± 10 cm di atas permukaan tanah dan/atau pisau dipasang gigi.

Kegiatan perun yang dilakukan pada areal datar

  • Membebaskan jalur tanam dan titik tanam dari kayu dengan memotong kayu yang masih melintang pada jalur tanam dan disusun di jalur rumpukan
  • Membuat jalur rintis tengah untuk jalan kontrol selebar 4 m arah utara selatan harus bebas dari kayu
  • Menentukan jumlah rumpukan jalur ditetapkan :

– Pada areal dengan vegetasi padat penentuan ratio rumpukan 1:2

– Pada areal dengan vegetasi sedang sampai ringan ratio rumpukan 1:4

– Lebar rumpukan ± 3 m dengan ketinggian maksimal 2 m

Kegiatan yang dilakukan pada areal berbukit

  • Penempatan rumpukan dilakukan mengikuti areal kontur dan kayu-kayu yang melintang pada jalur kontur tanaman harus dipotong dan disusun di jalur rumpukan
  • Untuk areal rendahan, penentuan rumpukan diserahkan kepada kebijakan manajemen.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *