Pembibitan kelapa sawit dilakukan secara bertahap, dan tahap pertama yang krusial adalah pre nursery (pembibitan awal).
Pre nursery berlangsung selama 3 bulan setelah kecambah ditanam, dan keberhasilan tahap ini sangat menentukan kualitas bibit untuk fase selanjutnya (main nursery). Berikut ini adalah langkah-langkah penting dalam persiapan areal pre nursery:
1. Pemilihan Lokasi
- Dekat sumber air: Pastikan lokasi memiliki akses mudah ke air bersih untuk penyiraman.
- Tanah datar & mudah dijangkau: Hindari lahan miring atau sulit dijangkau kendaraan.
- Drainase baik: Hindari lokasi yang tergenang air, terutama saat hujan.
2. Persiapan Lahan
- Pembersihan area: Bersihkan dari gulma, semak, dan sisa tanaman lain.
- Pemasangan bedengan: Buat bedengan setinggi 10–15 cm dan lebar 1–1,2 m untuk mencegah genangan air.
- Jarak antar bedeng: Sisakan 40–50 cm antar bedeng untuk jalur perawatan.
3. Pemasangan Naungan (Shading Net)
- Pasang paranet atau jaring pelindung dengan kerapatan 50–70%.
- Tujuannya untuk mengurangi intensitas sinar matahari langsung yang bisa merusak bibit muda.
4. Penyusunan Polybag
- Gunakan polybag kecil (±15 x 20 cm) diisi media tanam: tanah topsoil + pasir + pupuk kandang (1:1:1).
- Susun polybag dalam barisan rapi di atas bedeng dengan jarak antar bibit ±10 cm.
5. Sistem Pengairan
- Gunakan sistem pengairan manual, sprinkler, atau drip irrigation.
- Pastikan air bersih dan penyiraman dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) terutama saat cuaca panas.
6. Kebersihan dan Aksesibilitas
- Buat jalur pemeliharaan agar mudah dalam penyiraman dan pengendalian gulma.
- Pastikan area selalu bersih dan bebas dari gulma atau hewan perusak.
Persiapan areal pre nursery yang baik akan memberikan lingkungan ideal untuk pertumbuhan kecambah sawit menjadi bibit unggul. Dengan manajemen yang tepat sejak awal, potensi kegagalan bibit bisa diminimalkan dan produktivitas kebun sawit ke depan bisa dioptimalkan.