Pemeliharaan pada tahap pre nursery bertujuan untuk:
- Menjaga kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan awal bibit
- Mencegah serangan hama dan penyakit
- Mengontrol kelembaban dan pencahayaan
- Meningkatkan vigor tanaman muda sebelum pindah tanam
Beberapa kegiatan pemeliharaan yang umum dilakukan:
- Penyiraman
Penyiraman bibit dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) selama 30 menit atau setara dengan 6-8 mm curah hujan untuk setiap penyiraman
Bila pada malam hari turun hujan > 8 mm, maka besok paginya tidak perlu disiram.
Penyiraman dilakukan dengan menggunakan selang air yang dilengkapi dengan kepala gembor di ujungnya, sehingga tidak terjadi erosi pada permukaan tanah baby bag.
- Pemupukan
Pemupukan di tahap pre nursery bertujuan untuk menyediakan unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan awal bibit. Karena akar bibit masih lemah, pemupukan harus dilakukan secara hati-hati dengan dosis dan jenis pupuk yang tepat.
Jenis Pupuk
- Pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) dapat digunakan sebagai dasar media semai karena aman dan mendukung struktur media.
- Pupuk anorganik seperti NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium) diberikan dalam jumlah kecil dan encer, karena akar bibit sensitif terhadap garam yang tinggi.
Metode Pemupukan
- Pemupukan cair dengan larutan pupuk NPK rendah (misalnya 15-15-15 dengan konsentrasi 1–2 gram/liter air) dapat diberikan melalui penyemprotan daun (foliar) atau langsung ke media.
- Frekuensi: Pemberian pupuk biasanya dilakukan 1–2 minggu sekali tergantung pada pertumbuhan bibit dan kondisi media.
Pengamatan Setelah Pemupukan
Pemupukan harus diikuti dengan pengamatan pertumbuhan dan respons tanaman. Bila ditemukan gejala keracunan pupuk (daun menguning atau layu), maka pemupukan dihentikan dan dilakukan penyiraman ekstra untuk membilas media.
b. Pengendalian Gulma
Pengendalian gulma di pre-nursery hanya dilakukan dengan cara manual yaitu dengan mencabuti seluruh jenis gulma yang tumbuh di polybag.
c. Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengamatan secara berkala sangat penting untuk deteksi dini. Jika ditemukan gejala serangan hama atau penyakit, tindakan pengendalian dilakukan secara mekanis atau kimiawi dengan pestisida yang aman dan sesuai dosis.
Metode pengendalian hama dan penyakit di pembibitan harus sesuai dengan gejala serangan hama dan penyakit yang terjad
Pemeliharaan dan pemupukan yang tepat akan meningkatkan peluang keberhasilan pertumbuhan bibit yang sehat, kuat, dan siap dipindah ke tahap selanjutnya. Dengan pengelolaan yang cermat, kualitas bibit yang dihasilkan akan lebih unggul dan adaptif terhadap kondisi lapangan.