1. Tujuan Seleksi Bibit di Pre Nursery Kelapa Sawit
Seleksi bibit di pre nursery bertujuan untuk:
- Memastikan hanya bibit sehat dan vigor yang dipelihara lebih lanjut
- Mengurangi persaingan antar bibit dalam penyerapan nutrisi dan cahaya
- Mencegah penyebaran penyakit dari bibit yang lemah atau terinfeksi
- Menyediakan bibit yang seragam untuk pemindahan ke main nursery
2. Waktu Pelaksanaan Seleksi
Proses seleksi bibit kelapa sawit dilakukan dalam dua tahap:
- Tahap I
Dilakukan pada saat bibit umur 4 – 8 minggu - Tahap II
Pada saat sebelum bibit ditransplanting ke main nursery
3. Kriteria Seleksi Bibit Kelapa Sawit
a. Kriteria Bibit Layak
Bibit dikatakan baik dan layak dilanjutkan ke tahap berikut jika:
- Memiliki minimal 2–3 helai daun sejati
- Warna daun hijau segar dan tidak pucat
- Tidak menunjukkan gejala penyakit atau hama
- Akar serabut mulai tumbuh aktif dan tidak membusuk
- Batang (koleoptil) tumbuh kokoh dan tidak bengkok
b. Kriteria Bibit Afkir
- Tumbuh lambat (kerdil)
- Daun cacat, menggulung, atau menguning
- Daun sempit atau tumbuh tidak normal
- Akar tidak berkembang atau tampak hitam dan membusuk
- Terinfeksi jamur, bercak daun, atau serangan hama seperti ulat dan kutu
4. Prosedur Seleksi
- Pemeriksaan Rutin
Pemeriksaan dilakukan setiap minggu oleh tenaga terlatih. Gunakan form pencatatan untuk memantau perkembangan bibit. - Pemisahan Langsung di Lapangan
Bibit afkir langsung dikeluarkan dari area pre nursery untuk mencegah kontaminasi. - Pengelompokan Bibit Sehat
Bibit yang sehat dan seragam dikelompokkan agar mudah saat pemindahan ke main nursery.
5. Penanganan Bibit Setelah Seleksi
- Bibit Terpilih: Dipindahkan ke polybag besar di main nursery (biasanya berukuran 40 x 50 cm), diberi pupuk dasar, dan dilanjutkan pemeliharaannya.
- Bibit Afkir: Dibuang ke tempat khusus dan dimusnahkan. Jangan dibiarkan di sekitar area pembibitan karena berisiko menjadi sumber penyakit.
6. Manfaat Seleksi Bibit
- Menjamin keseragaman pertumbuhan tanaman di lapangan
- Mengurangi biaya perawatan dan pemupukan bibit yang tidak produktif
- Meningkatkan produktivitas kebun jangka panjang
- Meminimalkan tingkat kematian setelah tanam